Upaya PLN Jaga Bali Tak Mati Lampu Saat Pertemuan IMF-Bank Dunia
Oleh: Muhammad Arief Kategori: Listrik Dibaca 1421PT PLN (Persero) berupaya menjaga kehandalan pasokan listrik saat Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Direktur PLN Jawa Bagian Timur Bali Nusa Tenggara (JTBN) Djoko Rahardjo Abimanan mengatakan, PLN telah mengamankan pasokan dari pembangkit untuk sistem kelistrikan di Bali.
Bahkan meski terjadi beban puncak seiring pertemuan ini, daya mampu pembangkit masih tersisa 32 persen dari total beban puncak acara sekitar 868 Mega Watt (MW). Namun untuk menghindari pemadaman listrik saat pertemuan internasional tersebut berlangsung, PLN tidak akan melakukan pemeliharaan pembangkit di bulan Oktober ini.
"Rencana pemeliharaan pembangkit Oktober sudah tak ada karena sudah dilakukan di bulan September," kata Djoko, dikutip dari situs resmi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Senin (8/10/2018). Beberapa pemeliharaan yang sudah dilakukan adalah gardu induk, penyambungan transmisi. Bahkan upaya mengantisipasi dan mempercepat penanganan gangguan pasokan listrik akibat kerusakan infrastruktur kelistrikan, PLN menyiapkan regu Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), pekerjaan regu proteksi.
Pengoperasian kabel bawah laut dibatasi 150 MW hingga pemasangan suplai 49 UPS dengan total daya 3.421 kVA dan 9 genset dengan total daya 1.350 kVA di venue-venue dan hotel tempat kepala negara menginap terpasang. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjamin ketersediaan pasokan listrik di Bali aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan para delegasi pertemuan acara tahunan IMF - World Bank 2018.
"Saya kira kalau masalah pasokan energi primer tidak akan ada masalah. Apalagi PLN sudah biasa menggelar event besar seperti Asian Games," jelas Jonan. Selanjutnya, PLN diminta meningkatkan keamanan sistem kelistrikan selama acara berlangsung. "Soal sensitivitas sekuriti harus ditingkatkan. Harus maksimum, terutama sampai tanggal 14 Oktober. Kalau ada yang nggak berkepentingan dilarang masuk saja," dia menandaskan.